Halaman

Jumat, 16 September 2011

Kamera Yang Bikin Aq Penasaran



Kamera Twin Lens Reflex atau yang biasa disingkat TLR merupakan kamera yang memiliki dua lensa dengan panjang fokal sama. Kamera ini biasanya digunakan sejajar dengan perut pengguna karena viewfindernya terletak di bagian atas dengan cermin 45 derajat.

Mereka dipasang di bagian depan, dan fokus mereka disinkronisasikan sehinggamereka selalu difokuskan pada jarak yang sama. Perbedaannya adalah bahwa lensa yang satu memproyeksikan gambar yang masuk melalui cermin sampai ke permukaan kaca reflex finder sedangkan lensa lain memproyeksikan gambar ke dalam ruang gelap kamera ke film. Lensa kamera dapat dihentikan turun sementara lensa finder selalu di bukaan maksimum.

Adegan yang dilihat oleh lensa atas (lensa viewing) ini tercermin dari cermin ke permukaan layar kaca sehingga gambar yang terlihat di permukaan kaca kembali ke depan (kiri adalah kanan, kanan adalah kiri) yang memerlukan waktu untuk membiasakan diri. 
Lensa bawah (lensa pengambil) menghadap ke film. Ini berarti bahwa, tidak seperti kamera SLR, gambar yang terlihat tidak persis sama dengan gambar yang direkam pada film - perbedaan menjadi jarak antara pusat lensa untuk melihat dan pusat lensauntuk mengambil. Perbedaan ini dikenal sebagai parallax error, yang dapat diperbaiki dengan cara mengangkat kamera sampai lensa pengambilan setinggi lensa melihat.

Asalnya kamera TLR digunakan untuk medium format film ( 120 dan 220) tetapi semenjak kebangkitan semula "film" dalam fotografi, syarikat Superheadz mengeluarkan kamera TLR format 135 (jenis filem biasa yang kita gunakan) bagi memudahkan penguna menceburkan diri dalam kancah fotografi sebagai hobi ataupun medium seni visual.Kelebihan kamera ini 

Keuntungan dari kamera ini yaitu :
* Keuntungan utama TLR yaitu kesederhanaan mekanik dibandingkan dengan lensa tunggal. SLR harus menggunakan beberapa metode untuk menghalangi cahaya dari film mencapai selama fokus, baik dengan pesawat rana fokus (paling umum) atau dengan cermin refleks itu sendiri. Kedua metode noise signifikan terhadap operasi kamera, serta curah signifikan dan berat. Kebanyakan TLRs menggunakan daun rana di lensa. Hanya suara mekanik selama eksposur adalah dari daun rana membuka dan menutup. Kebanyakan TLRs juga secara signifikan lebih ringan dalam berat daripada SLR medium format.

* Karena cermin tidak perlu keluar, gambar dapat diambil lebih dekat ketika waktu shutter ditekan oleh fotografer. Dengan kamera ini, shutter lag (keterlambatan menutup rana) dapat diperkecil sehingga menguntungkan dalam pemotretan aksi-aksi cepat.
* bagus untuk "foto candid" karena keberadaan kamera terletak di dada dengan digantungkan dengan tali leher.

* Model dengan daun jendela daun dalam lensa daripada jendela focal-plane dapat menyinkronkan dengan flash dengan kecepatan lebih tinggi dari SLR bisa. Kombinasi fitur-fitur ini sangat menguntungkan saat mengambil gambar aksi berpose (seperti, misalnya, seorang seniman bela diri mengeksekusi tendangan atau melompat) dalam kombinasi dengan flash intensitas tinggi elektronik untuk membekukan tindakan.

* Karena ketersediaan kamera medium format dan kemudahan komposisi gambar, TLR juga disukai oleh banyak potret studio untuk pose statis.

* Keuntungan lain dari desain TLR dapat dilihat saat paparan panjang diperlukan. Selama pemaparan, cermin suatu SLR yang harus ditarik kembali, pingsan foto dalam jendela bidik. Sebuah cermin TLR adalah tetap dan lensa tetap terbuka mengambil seluruh eksposur, membiarkan fotografer memeriksa gambar saat pemaparan sedang berlangsung. Hal ini dapat memudahkan penciptaan efek pencahayaan khusus atau transparansi.

*ia boleh mengambil gambar dalam format standard (24 x 36) , (24 x 24) dan format penuh (36 x 36) dimana imej akan terhasil pada keseluruhan filem termasuk kepada lubang sproket filem.

* berbeda dari lensa kamera tunggal refleks (SLR) dalam beberapa hal. Pertama, tidak seperti hampir semua SLR, TLRs memberikan citra kontinu pada layar finder. Tampilan tidak keluar tidak hitam saat terpapar.



Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi, menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO adalah singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Leningrad Optical Mechanical Amalgamation) yang merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St.Petersburg, Rusia.


Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografimodern sudah menggunakan teknologi digitaldalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".


Lomografi dapat kita sebut dengan seni kreasi murni karena kita dapat memotret suatu obyek dengan kamera manual yang apa adanya. Meskipun alat ini masih tergolong berteknologi sederhana, namun kita dapat menghasilkan foto yang unik dan berbeda dari foto pada umumnya.


Konon, lensa Lomo memiliki cacat. Namun kelemahan inilah yang justru membuat hasil jepretan lomo sangat khas dan unik. Kita bisa menemukan warna2 khas Lomo yang sulit dihasilkan oleh kamera biasa. Dibagian sudut frame, kadang muncul warna gelap yg membentuk kesan artistik yg ga biasa. Bagi sebagian orang, Lomo adalah kamera bermutu rendah (both: body and lenses), karena terbuat dari plastik, kamera ini rentan rusak (jadi telitilah sebelum membeli), lensanya yang buruk juga menghasilkan warna gak karu-karuan dan perspektif yang tidak terduga. Uniknya, dalam sekali jepret kamera Lomo dapat menghasilkan gambar sebanyak 4 frame atau lebih.



Macam-macam Lomo :  
1. Lomographic Colorsplash Camera. Keistimewaan Lomo yang satu ini adalah flash yang punya bermacam warna. Foto yang dihasilkan pun warnanya beda dari yang tampak di viewfinder. Hint: choose your favorite color!
2. Lomographic Fish-Eye Camera. Sesuai namanya, kamera ini mengambil gambar layaknya pandangan mata ikan, berbentuk cembung. Biar efeknya lebih terlihat, sebaiknya digunakan pada objek outdoor.
3. Lomographic Oktomat. Lomo dengan lensa majemuk (8 lensa) yang mengambil gambar secara berurutan dalam waktu tertentu. Lomo lensa majemuk lainnya adalah Action Sampler (4 lensa majemuk membentuk segiempat) dan Super Sampler (4 lensa sejajar).
4. Lomographic Holga. Kamera Lomo medium format yang sangat sederhana, dengan konstruksi lensa yang juga sederhana. Sanggup menghasilkan efek vignette, blur, light leaks, dan distorsi-distorsi lain. Lomographic holga punya prinsip dan hasil foto yang mirip dengan Lomographic Diana.
5. Lomographic Horizon. Jenis Lomo yang menggunakan lensa swing untuk menghasilkan foto panoramic.
6. Lomographic Frogeye Underwater. Seperti sifat katak yang merupakan hewan amphibi, kamera ini bisa digunakan di daratan maupun di dalam air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar